Aku merindukan masa-masa itu, ketika kepalaku tidak dijejali bayangan-bayangan tentang bagaimana dia memelukmu, tentang bagaimana dia mencium keningmu, tentang bagaimana dia melakukan segala hal padamu.
Aku merindukan masa-masa itu, ketika aku tidak tahu apa-apa. Ketika perselingkuhanmu hanyalah sebuah rahasia.
Aku rindu kau yang dulu, kau yang kukira bahagia bersamaku. Dan ternyata kau membagi peluk dan ciumku dengan dia,
Dan sekarang dibalik kata ikhlas ku kepadamu ada mata yang tak henti memanas. Bagaimanapun menangis jauh lebih mudah daripada mengemis. Aku tidak akan memintamu untuk kembali ke pelukku, aku hanya ingin hidup bahagia walaupun tidak bersamamu tapi mungkin dengan mimpi-mimpi kita.
0 komentar:
Posting Komentar