Sabtu, 03 Juli 2021

Tidak Banyak Yang Seperti Kamu


Rela meredam sejuta keinginan memiliki ini dan itu demi mendahulukan hadiah kecil untuk ibu. Mati-matian berjuang hingga teramat lelah demi memastikan kesehatan ayah. Orang melihat kau sebagai makhluk paling pelit sejagat raya, bahkan untuk dirimu sendiri. “Ah, tidak usah ajak dia. Ngumpulin uang seratus ribu aja untuk kostum dia ogah,” begitu kata teman-temanmu tentang kamu. Jika ada tokoh tersisihkan dalam novel yang kaubaca, kaulah orangnya dalam kehidupan nyata. Kau selalu bisa berbaur, memang, tetapi tentang uang kau selalu menjadi yang paling belakang. Padahal, bukankah manusia menilai segalanya dengan uang? Jelas saja kau tak pernah masuk hitungan.

Masalahnya, kau juga tak mau membagikan rahasia-rahasia kecilmu; tentang kau yang harus bertanggung jawab atas kehidupan semua orang di rumahmu. Kau selalu berpikir bahwa biarlah hanya Tuhan yang tahu. Toh, kau tidak sedang berusaha menjadi malaikat, hanya berjuang menjadi anak yang baik untuk ibu-bapamu.
Tidak banyak yang seperti kamu, tetapi ada. Di luar sana, ada juga yang hanya bisa menikmati sepersekian dari penghasilannya untuk dirinya sendiri, karena sebagian besar lainnya sudah dibagi-bagi entah pada siapa saja. Dan, tidak ada yang memalukan dari fakta itu. Kau seharusnya bangga bahwa kemurahan hatimu lebih besar dari keinginan dipuja dunia. Bagi teman-temanmu, kau mungkin tak bernilai apa-apa, tetapi Tuhan tak lalai mencatat kebaikanmu di atas sana. Doa-doa orang-orang yang telah kaubantu pun sedang mengguncang pintu surga, memohonkan berkat-berkat untukmu di dunia.

Percayalah, segalanya akan berujung indah.




Gambar hanya pemanis belaka 🙄

Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ADE WARLIS 2010

Template By Nano Yulianto