Sabtu, 28 Agustus 2021

Merelakan waktu yang terbuang







Awalnya, kukira aku membutuhkan sekali lagi kesempatan bercakap denganmu, menyelesaikan segalanya. Namun, lalu aku sadar bahwa satu, dua, tiga, bahkan berkali-kali kesempatan pun tak akan cukup untuk kita. Masih terlalu banyak yang menggantung , masih terlalu banyak yang tidak rampung. Mungkin bukan kesimpulan yang akan aku dapatkan, malah luka yg semakin menganga perlahan, karena, tidak ada juga gunanya saling menjelaskan jika akhirnya akan tetap berujung meninggalkan, bukan?

Jadi, ya aku memutuskan untuk berhenti berharap, berhenti meminta kesempatan, berhenti menuntut jawaban-jawaban. Begini saja sudah benar, aku menghilang, aku merelakan waktu-waktu yang begitu saja terbuang.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Selasa, 10 Agustus 2021

"Can I Miss You"





Lalu sekarang kenapa kau datang lagi? Kenapa sekarang kau ucap rindu padaku? Setelah yang kau lakukan padaku, setelah yang kau perbuat untukku, setelah kecurangan yang kau berikan padaku. Ya, kecurangan yang kau mainkan disaat jalanku hanya menuju padamu, kau kira aku tidak tahu dengan kecuranganmu? Haha, aku boleh jauh darimu, tapi aku tidak sebodoh yang kau pikirkan.

Aku tidak tau di persimpangan mana dulu aku melepaskan diri darimu, sepanjang cerita yang kita lalui, kau adalah segala yang tentang marah, bentak, dan pecah, sementara aku adalah segala yang tentang sabar dan mengalah.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Sabtu, 07 Agustus 2021

Selingkuh





Menurutku, tidak ada pengecualian yang membuat perselingkuhan bisa dimaklumi. Bahkan, jika dilakukan di luar angkasa sekalipun hanya diketahui bintang-bintang, meteor, dan apa pun benda-benda langit di atas sana, itu tetap saja namanya perselingkuhan. Tetap saja melukai orang-orang yang menjadi korban. Telinga dan matanya mungkin tidak tahu, tetapi jiwanya tahu!
Baca selengkapnya » 0 komentar

Kamis, 15 Juli 2021

Hal² baik tidak datang begitu saja

Ketika para bijak berkata, “Besok akan lebih baik,” mereka tidak bermaksud menyebut besok yang benar-benar BESOK!

Hal-hal baik itu tidak begitu saja menyusup pada waktu malam dan menampakkan diri di bawah jendelamu pada waktu pagi. Kebahagiaan bukan sesuatu yang jatuh dari bulan dan mengembuni rumahmu kala mentari mulai mengintip kembali dari balik bumi. Tidak begitu.

Besok mungkin bahkan bisa lebih pilu. Kau masih dililit masalah-masalah kemarin, lalu matahari malah membawa perkara-perkara yang lebih memuakkan. Kau dipaksa untuk kembali berpegang pada keyakinan bahwa ‘besok’ akan lebih baik.

Hari-hari yang baik tentu akan datang, tetapi mungkin bukan besok, bukan lusa, atau bahkan lusa berikutnya. Namun, di situlah kita diuji. Sepanjang apa kita tabah untuk menanti ‘esok’ yang benar-benar baik.

Namun, bagaimanapun, kebaikan-kebaikan hari ‘esok’ adalah hasil dari apa-apa yang kita perjuangkan hari ini. Tentang bagaimana kita tetap berusaha tegar menghadapi segalanya meskipun sudah pada tahap tak tertahankan. Tentang bagaimana kita tetap berprasangka baik pada Dia Yang Maha Mengatur Segalanya meskipun masalah-masalah mencerca kita tanpa ada habisnya. Tentang bagaimana kita tetap setia melakukan hal-hal baik meskipun dunia memainkan cara-cara kotor untuk menginjak kita sampai ke tanah.

Hari-hari yang baik mungkin tidak akan datang dalam waktu dekat. Namun, percayalah, ia ada. Tuhan tidak akan membiarkan sia-sia segala usaha dan kebaikan yang kita lakukan demi menuju ‘esok yang bahagia’.







Baca selengkapnya » 0 komentar

Sabtu, 03 Juli 2021

Dark thoughts



is it like a killer?



Seperti kemarin, aku sudah mengumpulkan rencana-rencana paling jahat dan licik untuk membalaskan sakit hatiku pada orang yang akhir-akhir ini membuat emosiku meluap. Tindakannya telah berhasil membuatku uring-uringan, pekerjaan serba terbengkalai, suasana hati tidak tenang. Aku bahkan sampai pada titik berpikir, Apa kukeluarkan saja isi perutnya? Berani-beraninya dia mengusik hidupku.

Kadang, aku kaget sendiri dengan pikiran-pikiran kelam di kepalaku. Orang mengenalku sebagai pribadi periang, bahagia, dan tanpa beban. Namun, mereka tidak tahu saja, saat matahari sudah tenggelam dan kegelapan mengambil alih bumi, kepalaku juga mendadak hitam. Banyak pikiran-pikiran seram yang bahkan aku sendiri merasa kesulitan meredam.

Paling konyol, aku berharap punya kekuatan super. [Ya, benar, bukan hanya saat kecil aku mengharapkannya, sekarang juga.] Jadi, jika di jalan seseorang mengklakson kesetanan hanya karena aku sedetik saja terlambat bergerak di lampu hijau, aku bisa mengeluarkan jurus takkasatmata, mengempiskan semua bannya, biar tahu rasa!

Aku tidak tahu apakah kepala orang juga diisi potongan-potongan neraka seperti milikku. Kabar baiknya, aku selalu berhasil menjadi raja atas pikiranku. Aku tidak menolaknya; aku menganggap bahwa pikiran-pikiran kelam itu adalah berkat yang bisa aku pakai untuk membalaskan dendam tanpa harus menyakiti—menuntaskan dalam angan. Bahwa aku bisa merencanakan pembunuhan paling sadis, tetapi pada akhirnya aku sadar bahwa itu hanya akan merugikan diriku. Tidak akan ada kenyamanan yang datang dari melampiaskan emosi dengan kekerasan.
Saat perbuatan orang sudah terlalu sakit, saat pikiranku sudah pada ambang ‘haus darah’, aku akan kembali sadar bahwa kebaikan-kebaikan hanya akan bermuara pada orang-orang sabar.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Tidak Banyak Yang Seperti Kamu


Rela meredam sejuta keinginan memiliki ini dan itu demi mendahulukan hadiah kecil untuk ibu. Mati-matian berjuang hingga teramat lelah demi memastikan kesehatan ayah. Orang melihat kau sebagai makhluk paling pelit sejagat raya, bahkan untuk dirimu sendiri. “Ah, tidak usah ajak dia. Ngumpulin uang seratus ribu aja untuk kostum dia ogah,” begitu kata teman-temanmu tentang kamu. Jika ada tokoh tersisihkan dalam novel yang kaubaca, kaulah orangnya dalam kehidupan nyata. Kau selalu bisa berbaur, memang, tetapi tentang uang kau selalu menjadi yang paling belakang. Padahal, bukankah manusia menilai segalanya dengan uang? Jelas saja kau tak pernah masuk hitungan.

Masalahnya, kau juga tak mau membagikan rahasia-rahasia kecilmu; tentang kau yang harus bertanggung jawab atas kehidupan semua orang di rumahmu. Kau selalu berpikir bahwa biarlah hanya Tuhan yang tahu. Toh, kau tidak sedang berusaha menjadi malaikat, hanya berjuang menjadi anak yang baik untuk ibu-bapamu.
Tidak banyak yang seperti kamu, tetapi ada. Di luar sana, ada juga yang hanya bisa menikmati sepersekian dari penghasilannya untuk dirinya sendiri, karena sebagian besar lainnya sudah dibagi-bagi entah pada siapa saja. Dan, tidak ada yang memalukan dari fakta itu. Kau seharusnya bangga bahwa kemurahan hatimu lebih besar dari keinginan dipuja dunia. Bagi teman-temanmu, kau mungkin tak bernilai apa-apa, tetapi Tuhan tak lalai mencatat kebaikanmu di atas sana. Doa-doa orang-orang yang telah kaubantu pun sedang mengguncang pintu surga, memohonkan berkat-berkat untukmu di dunia.

Percayalah, segalanya akan berujung indah.




Gambar hanya pemanis belaka 🙄

Baca selengkapnya » 0 komentar

Sabtu, 17 April 2021

Bukan gitu konsepnya!






Melihat orang-orang sudah jauh di depan sana, rasanya pengen kejar mati-matian, pengen cepat-cepat berada di posisi mereka.

Namun, bukan gitu konsepnya!

Setiap kita memiliki waktu start berbeda, kendaraan berbeda, mesin berbeda, bahkan Medan yang berbeda. Jadi, ngapain harus maksain berada di garis yang sama? Kalau dipaksakan, nanti malah terkapar di jalanan. Jadi, nikmati aja prosesnya. Boleh ngebut, boleh pengen cepat-cepat sampai, tapi pahami sejauh mana kemampuan mu, sejauh mana kemampuan instrumen yang kamu pakai.

Lagipula, hidup bukan perlombaan, sayang. Semuanya adalah pemenang dalam kapasitasnya masing-masing ❤️
Baca selengkapnya » 1 komentar

Sabtu, 27 Maret 2021

Doakan aku





Kekhawatiran paling riuh di kepalaku adalah, jika nanti sang pemberi hidup memanggilmu menuju matahari, dan aku belum juga sanggup memberi binar di matamu yang seteduh pagi. Kau sudah memberiku segalanya, mulai dari hidup hingga sepatu seperti milik tetangga kita yang kaya. Kau meredakan tangisku, entah itu karena lapar atau karena hidup yang terlalu memilukan.

Lalu, apa yang sudah aku beri padamu, Ibu? Saat kapan aku telah berhasil meringankan beban di pundakmu, Ayah? Aku ingin kau hidup seribu tahun lagi.namun, kurasa kau pun tak mengharapkan itu.

Jadi, akan ku lakukan saja apa yang kubisa. Semoga tak perlu waktu yang lama, Tuhan berkenan memberikan buah-buah kehidupan, agar aku bisa memastikan masa tuamu kaunikmati tanpa kekurangan.

Doakan aku.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Senin, 08 Maret 2021

Pilihan Surga






Banyak yang berujung ditinggalkan
Meski sudah sama-sama berjuang dalam rentang yang tak lagi memakai hitungan bulan. Ada yang bahkan sudah membuat tabungan bersama, agar nanti tak terlalu terbebani saat membiayai pesta.

Namun, sebuah hubungan tak selalu dinilai dari lamanya membangun kisah.
Bisa saja kau yang tak layak untuknya,
Atau dia yang terlalu badjingan karena tak menghargai apa apa yang sudah kalian bina.

Jadi, ya sudahlah, mau gimana.
Doakan saja, Tuhan memberimu pasangan yang baik pilihan surga. ❤️
Baca selengkapnya » 0 komentar

Senin, 22 Februari 2021

Untukku dan mungkin juga untukmu








Boy,
Hidupmu mungkin tidak adil.
Orang-orang bisa mendapatkan sesuatu dengan "jalan pintas" sementara kau harus berjuang mati-matian.

Tapi, setidak adilnya hidup, ia takkan mampu menghalangimu, jika kau sudah berusaha sekuat yang kau bisa.

Ya, perjuanganmu mungkin akan lebih berat dari orang lain, tapi pada akhirnya kau akan memperoleh hasil yang sesuai jerih payahmu. Tetaplah berusaha, kau tak butuh "orang dalam" untuk memperoleh yang kau damba.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Copyright © ADE WARLIS 2010

Template By Nano Yulianto